Mungkin tak pernah terbayangkan bahwa ternyata anak-anak memiliki potensi yang luar biasa. Di dalam tubuhnya yang mungil, tersimpan energi yang fantastis, yang selama ini barangkali seolah terlupakan oleh kesewenangwenangan orang tua. Apalah artinya mereka dibanding hebatnya kita, demikian barangkali cara kita berfikir dulu. Bahkan, hingga paradigma berfikir ini masih menghinggapi sebagian besar diantara kita.
Usia, pengalaman, atau kepintaran orang tua, secara kuantitas jelas lebih dibanding anak-anak. Namun, ternyata apabila potensi yang dimiliki anak-anak dieksplorasi secara tepat dan disalurkan dengan cara yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka, maka sesuatu yang tak terbayangkan tidak mustahil akan mudah kita saksikan! Tidak percaya?
Fenomena anak-anak yang di usia dini mampu melahirkan karya tulis berupa buku merupakan fakta kuat yang tak terbantahkan bahwa ternyata mereka benar-benar memiliki potensi luar biasa. Penulis cilik Indonesia yang mulai bermunculan dalam kurun waktu enam tahun terakhir merupakan anugerah yang sangat besar, yang memberikan setitik harapan baru di tengah pasang surutnya mutu penddikan anak-anak kita. Apa yang telah mereka lakukan seolah mengingatkan kita kembali bahwa anak-anak, apabila diberi dorongan, kesempatan dan kepercayaan, ternyata mampu melakukan hal-hal yang selama ini seolah hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa. Bukan hanya itu, bahkan adakalanya apa-apa yang telah mereka upayakan seperti semangat, keberanian dan kegigihan dalam mencapai sebuah target atau prestasi seringkali melebihi kemampuan orang dewasa.
Membaca dan menulis, 2 aktivitas yang saling berkaitan. Namun sayang sekali banyak orang yang terjebak dengan persepsi sendiri tentang kecerdasan majemuk. Seolah-olah anak dengan kecerdasan interpersonal tak (terlalu) memerlukan aktivitas membaca lagi. Dengan kata lain, seolah membaca hanya diperlukan oleh anak-anak dengan kecerdasan linguistik. Padahal dengan membaca, seorang anak yang memiliki kecerdasan matematis logis akan lebih mudah memahami kaidah logika serta mempunyai lebih banyak kesempatan untuk memahami kaidah tersebut dari sudut pandang yang lain. Selain itu anak-anak yang gemar membaca akan memiliki rasa kebahasaan yang tinggi. Kondisi ini pada akhirnya akan dapat membantu menjadikan gagasan yang mereka tuangkan dalam bentuk tulisan menjadi “mengalir”.
Menjadikan anak-anak senang membaca, bahkan menulis, perlu kiat-kiat. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Memahami dunia anak
- Perkenalkan anak pada (fisik) buku sedini mungkin
- Letakkan buku tak jauh dari permainan anak-anak
- Memahami efektivitas dongeng
- Bergantian bercerita atau bercerita dengan alat permainan yang ada di sekitar mereka
- Membaca buku dan tulisan bersama-sama dengan riang gembira
- “Menggantung” cerita
- Memilih mainan edukatif untuk mendukung suasana belajar di rumah
2. Anak (Sebenarnya) Hanya Butuh Contoh
- Mulai dari diri sendiri
- Mulai dari rumah, mulai dari sekarang
- Tunjukkan minat pada buku secara atraktif
- Jadikan jalan-jalan ke toko buku menjadi kegiatan yang rutin dan menyenangkan
- Perkenalkan anak-anak pada perpustakaan sedini mungkin
- Buat taman bacaan
3. Tunjukkan Arti Penting Buku
- Kado istimewa : buku dan teman-temannya”
- Buku : oleh-oleh bepergian
- Ajari anak menabung untuk beli buku
- Jadikan buku sebagai salah 1 bekal perjalanan Anda
4. Fasilitasi Sesuai Kemampuan
- Usahakan anak memiliki tempat spesifik untuk buku-bukunya
- Siapkan buku dalam jumlah yang cukup
- Tak ada rotan akar pun jadi: kertas daur ulang
- Ke toko buku loakan, why not?
- Sediakan buku harian, diary, notes, sesuai pilihan mereka
5. Bangkitkan Kreativitas
- Buat mading unik
- Buat buku sendiri
6. Bantu Anak Menemukan Manfaat Buku
- Gali hobi dan minat anak, kemudian cari buku atau informasi yang mendukung hobi dan minat tersebut
- Membaca : dasar menulis
7. Tunjukkan Antusiasme
- Cobalah pakai rumus 5W + H (What, Why, Who, When, Where + How)
8. Jadilah Motivator
- Dorong anak-anak untuk ikut dalam event perlombaan, namun jangan dipaksa
- Coba tawarkan untuk mengirimkan ke media
- Jangan lupa membekali dengan semangat “Berani Kalah”
- Siapkan hadiah eksklusif
9. Beri Apresiasi Lebih
- Tetapkan target anak, bukan target orang tua
- Jangan terlalu reaktif atas kesenangan menulis di sembarang tempat, arahkan saja
- Orientasi proses, bukan hasil
- Beri penghargaan dalam porsi yang tepat
- Biarkan tulisan apa adanya, biarkan mengalir
- Semua anak cerdas
- Perlakukan semua anak secara istimewa
- Yakinlah: semua anak kita mampu
- Ciptakan keterbukaan dan keberanian berpendapat
- Rangsang keingintahuannya
- Jangan selalu menjawab semua pertanyaan mereka
- Pancing terus analisanya
- Beri ruang yang cukup untuk kebebasan berekspresi
- Ingatlah: jangan sekali-kali meremehkan anak
- Berusahalah jangan pelit pujian
- Dengarkan celotehnya sekonyol apapun
- Buka ruang dialog seluas-luasnya
- Biarkan mereka mengkritik kita, bahkan ucapkan terima kasih atas masukannya
- Sosialisasikan peraturan dengan persuasif
- Tanamkan banyak pilihan dalam hidup
- Melatih tanggung jawab
- Tanamkan kemandirian
- Pupuk rasa percaya diri anak
- Hindari kekerasan terhadap anak
- Biarkan anak-anak mengidolakan kita
- Pengamat televisi, bukan sekedar penikmat
- Kritis terhadap film kartun
- Cari substitusi
12. Sinkronisasi Rumah, Sekolah, Lingkungan
- Siapa kita = siapa teman kita
- Ajak anak membangun lingkungan
- Sinkronisasi pola pendidikan di rumah dan di sekolah
Membaca, menulis dan berhitung adalah 3 kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki oleh semua anak-anak kita, tanpa terkecuali. Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan oleh orang tua diantaranya :
1. Anak-anak Memerlukan Figur
2. Lakukan Seawal Mungkin dan Konsisten
3. Ciptakan Suasana Menyenangkan
4. Bacakan Buku di Saat dan Waktu yang Tepat
5. Pastikan Dialog Dua Arah Terjalin Lancar
6. Jadikan Kunjungan ke Toko Buku, Perpustakaan atau Taman Bacaan menjadi Rutinitas Menyenangkan
7. Perkenalkan Anak pada Fisik Buku Sedini Mungkin
8. Siapkan Aneka Ragam Kertas dan “Teman-temannya”
9. Letakkan Buku Tak Jauh dari Tempat Bermain
10. Jadikan Buku sebagai Bekal Perjalanan
11. Brain Games
Tidak ada komentar:
Posting Komentar